
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Dua dosen Program Studi S-1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FIsipol) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jauhar Wahyuni dan Tatak Setiadi, berpartisipasi dalam konferensi internasional atau International Association of Media and Communication Research(IAMCR) 2025.
Konferensi yang berlangsung di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, pada 13–17 Juli 2025 itu mengusung tema “Communicating Environmental Justice: Many Voices, One Planet” dan dihadiri lebih dari 1.700 akademisi serta praktisi komunikasi dari 70 negara.
Dalam forum yang memuat lebih dari 480 sesi presentasi ini, tim Unesa mamaparkan dua topik yang relevan dengan tantangan komunikasi masa kini. Paper pertama bertajuk “From Global Stadium to Global Media: Analyzing the Environmental Issues on Taylor Swift’s and Coldplay’s World Concerts through News Discourse” yang mengeksplorasi bagaimana media global menyampaikan narasi tentang dampak lingkungan dari konser berskala internasional.
Kajian ini menyoroti perbedaan pendekatan antara dua musisi dunia, Taylor Swift dan Coldplay, dalam menyelenggarakan konser mereka. Dari sana, media menyusun pemahaman bagi audiens tentang bagaimana sebuah pertunjukan hiburan besar dapat membawa dampak ekologis yang tidak kecil.
Sementara itu, topik kedua berjudul “Zero Trust and The Future of Telemedicine in Indonesia: Strengthening Security and User Confidence” menyoroti pentingnya edukasi terhadap pengguna layanan telemedicine di Indonesia. Paper ini menggarisbawahi bahwa kepercayaan terhadap layanan kesehatan digital perlu dibangun secara bertahap melalui pendekatan yang aman dan transparan.
Pengguna tidak seharusnya hanya bersikap pasif dalam mengakses layanan, tetapi juga diajak untuk lebih aktif dan kritis, termasuk melalui fitur-fitur edukatif yang dapat memperkuat pemahaman mereka atas layanan yang digunakan.
Jauhar Wahyuni mengungkapkan bahwa kesempatan untuk mempresentasikan hasil riset dalam konferensi tatap muka seperti ini menjadi pengalaman penting, apalagi setelah beberapa tahun terakhir lebih banyak berlangsung secara daring.
“Berinteraksi langsung dalam forum seperti IAMCR bukan hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga membuka jalur kolaborasi nyata lintas negara dan institusi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa ini adalah partisipasi perdana tim Ilmu Komunikasi Unesa dalam konferensi IAMCR secara langsung.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya menjadi capaian akademik individu, tetapi juga mencerminkan langkah strategis Unesa dalam memperkuat eksistensi dan kontribusinya dalam diskursus komunikasi global. Melalui forum semacam ini, terbuka peluang besar bagi dosen atau peneliti Unesa untuk terus terhubung dan berkembang dalam komunitas akademik internasional.[]
***
Sumber data dan dokumentasi: Tim dosen Ikom Unesa
Editor: @zam*
Share It On: