
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Direktorat Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah mengadakan The 3th International Conference of SDGs and Bibliometric Studies (Icosbi) 2025 secara daring pada Sabtu, 12 Juli 2025. Tema yang diangkat yaitu “Sustainable Development Goals in Action: Bridging Policy, Research, and Community Engagement in Achieving 2030 Agenda.”
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung penguatan wawasan akademik, mendorong internasionalisasi lembaga, dan partisipasi mahasiswa Unesa dalam forum ilmiah.
Bambang Sigit Widodo, Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center Unesa menuturkan bahwa ICoSBi adalah platform yang terus berkembang sebagai ruang dinamis untuk melakukan dialog, kolaborasi, dan mendorong inovasi berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Konferensi ini tidak hanya sebagai ruang diskusi akademik, tetapi juga seruan untuk bertanggung jawab secara kolektif dalam menjembatani kebijakan, penelitian, dan tindakan komunitas untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan tangguh,” ucapnya.
Ia juga menekankan, makalah terpilih dari konferensi ini akan diterbitkan di E3S Web of Conferences yang terindeks Scopus, hal ini menjadi bukti bahwa Unesa semakin memperkuat komitmen terhadap keunggulan ilmiah di kancah internasional melalui SDGs dan studi blibliometrik.
Kegiatan ini dihadiri Mukhamad Najib, Direktur Urusan Kelembagaan Kemendiktisaintek RI sekaligus guru besar IPB University; Osman Gültekin selaku Ketua UNESCO untuk Diplomasi Budaya, Tata Kelola, dan Pendidikan serta Profesor di Istanbul Aydin University, Turki;
Selain itu, juga dihadiri Hiroki Saito selaku doktor dari Universitas Teknologi Tokyo, Jepang; Hairon Salleh selaku lektor kepala dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura; serta Asep Bayu Dani Nandiyanto selaku profesor dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Indonesia.

www.unesa.ac.id
Mukhamad Najib, pakar IPB University dan Direktur Kelembagaan Kemendiktisaintek menyampaikan, bahwa pendidikan tinggi Indonesia memiliki peran penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). SDGs penting bagi Indonesia guna mengatasi tantangan pembangunan nasional seperti kemiskinan, kesenjangan, dan degradasi lingkungan.
Selain itu, hal ini selaras dengan rencana pembangunan jangka panjang Indonesia atau RPJMN dalam membangun komitmen dan tanggung jawab global.
Menurutnya, perguruan tinggi merupakan pilar pembangunan berkelanjutan. Peran multifaset-nya, bukan sekadar pusat pengajaran, tetapi juga pusat penelitian, inovasi, saran kebijakan, dan pengembangan masyarakat.
“Sebagai pilar pembangunan berkelanjutan, pendidikan tinggi menghasilkan pengetahuan dan solusi baru yang relevan dengan tantangan SDGs,” imbuhnya.
Disisi lain, Osman Gültekin, selaku Ketua UNESCO untuk Diplomasi Budaya, Tata Kelola, dan Pendidikan serta Profesor di Istanbul Aydin University, Turki memaparkan tentang hubungan kompleks antara pendidikan global dan konteks politik internasional.
Terdapat tiga pendekatan dalam mempelajari pendidikan internasional (filosofis, pedagogis, komparatif). Namun, dalam hal ini aspek ilmu politik dan hubungan internasional masih kurang disoroti.
Menurutnya, terdapat hubungan yang bertahap dan berkembang antara pendidikan dan politik. Pendidikan memiliki implikasi politik dan berkontribusi terhadap kekuatan politik suatu negara di dalam negeri, selain itu pendidikan mempunyai dimensi internasional serta mempengaruhi soft power suatu negara.
“Meski diplomasi pendidikan idealnya melibatkan timbal balik dan saling menguntungkan, ada kekhawatiran tentang penyalahgunaan soft power dan munculnya sharp power yang melihat pertukaran pendidikan sebagai upaya pencitraan,” tambahnya. []
***
Reporter: Diva Novana Widia Putri (FEB)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: