
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SLB Golden Kids School, Trowulan, Mojokerto pada 16-18 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata mahasiswa dalam mendukung pendidikan inklusif sekaligus mengimplementasikan tridarma perguruan tinggi.
Ketua HMP PLB Unesa, Muhammad Fatihuddin menyampaikan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun. “Setiap pelaksanaanya kami sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan, agar lebih adaptif dan berdampak nyata,” terangnya.
Ia mengungkapkan dipilihnya SLB Golden Kids karena tergolong sekolah baru, yang membutuhkan dukungan dari kontribusi mahasiswa sebagai penguatan program pendidikan di sana.
Selama tiga hari pelaksanaan, mahasiswa mengajar di semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Mereka menyelenggarakan berbagai program seperti pelatihan dasar Braille dan Bahasa Isyarat (SIBI) bagi guru, pelatihan penggunaan media canva, serta pelatihan vokasi pembuatan lilin aroma terapi untuk siswa.

www.unesa.ac.id
Tak hanya itu, mahasiswa juga turut menyelenggarakan edukasi parenting bagi orang tua, fun games interaktif, hingga pembelajaran berbasis LKPD sesuai jenjang pendidikan siswa.
“Kami tidak hanya belajar menerapkan ilmu yang kami dapat, tetapi juga membangun empati, komunikasi, dan kolaborasi dengan siswa, guru, serta orang tua,” terang mahasiswa angkatan 2023 tersebut.
Diah Ekasari, selaku Pembina Ormawa HMP PLB Unesa, mengapresiasi semangat dan kinerja mahasiswa. Menurutnya, ini adalah bentuk dedikasi dan implementasi pembelajaran mahasiswa dalam merancang program yang relevan dan aplikatif.
“Pengabdian ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga mendewasakan mahasiswa dalam aspek professional dan sosial,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala SLB Golden Kids School, Aqilah Putri Wardhana, ia menilai kehadiran mahasiswa Unesa memberikan semangat baru bagi guru dan siswa.
“SLB kami masih tahap berkembang. Adanya pelatihan ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kompetensi, terutama dalam penggunaan teknologi dan metode komunikasi alternatif, siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran,” ucapnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan donasi hasil open donation yang dikumpulkan HMP PLB, serta penampilan kolaboratif antara mahasiswa dan siswa.
Meski hanya berlangsung selama tiga hari, pengabdian ini meninggalkan kesan yang mendalam, khususnya bagi para siswa. Salah satunya dirasakan oleh Elsa Meika Andrianti, siswa kelas XII dengan hambatan tunagrahita ringan.
“Aku senang sekali bisa belajar sama kakak-kakak. Baik dan ngajarnya seru. Aku pingin mereka ngajar lagi, tapi katanya sudah selesai. Jadi aku sedih,” katanya dengan ekspresi tulus. []
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: