
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA–Badan Pendidikan Profesi Guru (BPPG) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menerima kunjungan tim Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) di Gedung W1 LPSP, Unesa Kampus 2 Lidah Wetan, pada Selasa, 22 Juli 2025.
Rombongan dari ‘Pulau Seribu Masjid’ itu disambut jajaran BPPG dan tim kerja sama atau kemitraan. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT, Muhammad Nizaar menyampaikan, kunjungan ini dimaksudkan untuk menggali pengalaman Unesa terkait penyelenggaraan PPG yang sudah teruji.
“Unesa ini salah satu kampus yang menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan PPG. Kami melihat bagaimana SDM, sarana prasarana, serta sistem manajemennya sangat tertata. Itu yang ingin kami pelajari,” ujarnya.
Salah satu poin menarik yang menjadi perhatian adalah pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional yang sudah dijalankan Unesa. Menurutnya, inovasi ini bisa menjadi rujukan dalam pengembangan PPL di UMMAT.
“Mahasiswa kami secara reguler sudah banyak yang ke Malaysia. Kami baru tahu bahwa PPG juga bisa diarahkan untuk menjalani PPL di luar negeri, dan itu sangat mungkin untuk kami adopsi,” terangnya.
UMMAT juga menyoroti pentingnya penciri atau kekhasan program PPG agar selaras dengan identitas institusi. “Unesa punya penciri kebugaran yang terintegrasi dalam kurikulum PPG. Kami jadi belajar bagaimana menerjemahkan nilai-nilai dan karakter khas Muhammadiyah dalam bentuk penciri PPG ke depan,” tambahnya.

www.unesa.ac.id
Dalam sesi diskusi, Kepala Badan PPG Unesa, Fatkur Rohman Kafrawi, menyampaikan empat poin penting terkait penguatan PPG. Pertama, merumuskan penciri PPG yang khas dan membedakan dari LPTK lain.
Kedua, membangun sistem pembelajaran daring yang ditunjang oleh SDM dosen, guru pamong, dan tenaga teknis yang kompeten. “PPG saat ini sebagian besar dilakukan secara daring, terutama bagi guru dalam jabatan. Maka, dosen dan tim pendukung harus siap secara teknis hingga larut malam, karena sistem ditutup pukul 23.59,” jelasnya.
Ketiga, pengelolaan keuangan yang akuntabel menjadi aspek penting agar sesuai dengan regulasi. Keempat, pentingnya pengelolaan big data mahasiswa PPG yang terintegrasi dengan sistem akademik universitas.
“Di Unesa, kami sudah mengembangkan Siakadu PPG yang terhubung langsung dengan sistem akademik utama. Ini penting untuk mendukung validasi data mahasiswa hingga ke tahapan sertifikasi nasional seperti PISN,” tambah Fatkur.
Dalam forum tersebut juga dibahas strategi teknis seperti pengelolaan pengiriman sertifikat pendidik secara efisien, pemetaan lokasi mahasiswa, serta sistem pelaporan diri yang berbasis data valid.
Sebagai bagian dari kunjungan ini, kedua pihak juga membuka komunikasi awal untuk kerja sama pengembangan SDM. Unesa menawarkan akses studi lanjut bagi dosen dan tendik UMMAT melalui program S2, S3, dan skema RPL, termasuk perkuliahan daring yang memungkinkan peserta tetap menjalankan tugas di institusinya masing-masing. []
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: