
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berkunjung ke Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Senin, 7 Juli 2025. Rombongan dari
Semarang itu disambut jajaran pimpinan Unesa di Gedung Rektorat Kampus II Lidah Wetan, Surabaya. Dalam pertemuan itu, dua pihak berbagi pengalaman, dan mendiskusikan tentang strategi penguatan tata kelola lembaga, termasuk kapasitas sumber daya manusia sebagai lokomotif kemajuan lembaga yang berdampak.
“SDM itu merupakan nyawa utama dari sebuah universitas,” ucap Jamari, guru besar sekaligus dekan Fakultas Teknik (FT) Undip Semarang. Kalimat pembuka itu menjadi pintu masuk diskusi hangat dan terbuka antara dua kampus besar yang sama-sama menaruh perhatian serius pada tata kelola sumber daya manusia (SDM).

www.unesa.ac.id
Jamari menjelaskan, jumlah mahasiswa di Undip dan Unesa relatif sama. Undip juga memiliki banyak tenaga kependidikan (tendik) yang tersebar di berbagai unit kerja. “Beban kerja tendik kami lumayan, karena itu perlu ada strategi tata kelola yang bisa diperoleh dari pertemuan ini,” ucapnya.
Wakil Rektor II Unesa, Bachtiar Syaiful Bachri membeberkan sistem tata kelola SDM di kampus ‘Rumah Para Juara,’ yang berbasis pada penempatan tendik sesuai kompetensinya masing-masing.
“Setiap orang bertanggung jawab pada jobdesc-nya masing-masing. Namun, juga tetap harus berkolaborasi antar satu sama lain. Kami selalu menanamkan makna spirit team work untuk kemajuan lembaga. Dari situ terciptalah kontribusi personal dan kolektif pada lembaga,” ucapnya.

www.unesa.ac.id
Selain moratorium, Direktur SDM Unesa, Mohamad Sulton Arifin mengatakan bahwa untuk urusan layanan berbasis digital, sistemnya tidak bertumpu pada satu orang, tetapi team. Sehingga, ketika ada yang berhalangan, sistem tetap bisa berjalan.
Unesa juga memiliki kotak kinerja dan komitmen, yakni semacam matriks evaluasi terhadap apa saja yang sudah dan harus dikerjakan setiap pegawai. Hasil evaluasi menjadi dasar kebijakan berikutnya.
Tak hanya soal kontrol, Unesa juga mempraktikkan apresiasi melalui SAKU (Sistem Apresiasi Kinerja Unesa). Sistem ini terintegrasi dengan skema remunerasi. Dengan begitu, pegawai yang bekerja baik dan menunjukkan komitmen tinggi akan mendapatkan penghargaan yang layak, baik berupa tunjangan maupun insentif lainnya.[]
***
Reporter: Prismacintya (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: