
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—D’TIK Art Production 2025 kembali digelar di Graha Sawunggaling, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 2 Lidah Wetan, pada Kamis (19/6/2025). Mengusung tema “Infinity Art Addiction,” acara ini menjadi wadah ekspresi seni sekaligus proyek akhir mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Seni Drama, Tarik, dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).
Sebanyak sepuluh karya tari kreatif dipentaskan dalam kegiatan ini. Deretan karya tersebut antara lain Purnabhava, Daily Crackers, Nggadung, Comic Space, Jago Pabaratan, Kanjurusuhan, Bintang Jatuh, Pangiket, Tomak, dan Zom.
Setiap pementasan menghadirkan konsep, pesan, serta karakter artistik yang beragam, mencerminkan keberanian mahasiswa dalam mengeksplorasi gagasan seni di ruang akademik.
Acara dibuka Wakil Rektor II Unesa, Bachtiar Syaiful Bachri yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari mimpi bersama yang telah lama dibangun Unesa. Ia menekankan bahwa seni bukan sekadar pertunjukan, tetapi bagian dari proses akademik yang harus menghasilkan karya yang berdampak.

www.unesa.ac.id
“Melalui berbagai pusat unggulan dan komunitas akademiknya, Unesa terus menyumbangkan potensi terbaik dalam bentuk karya seni, riset, dan inovasi. Semua ini selaras dengan program Kemendiktisaintek yang mendorong hadirnya karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Guru besar pengembangan kurikulum itu mengapresiasi tari pembuka yang tampil penuh filosofi tentang lahirnya kreativitas dan karya. Ia menegaskan bahwa karya mahasiswa tidak boleh hanya menjadi output akademik semata, tetapi harus mampu menjadi outcome yang nyata dan dirasakan manfaatnya.
“Di Unesa, karya mahasiswa dan dosen harus bisa dinikmati dan memberikan manfaat luas, bukan hanya di dalam kampus, tetapi juga di tengah masyarakat,” tambahnya.

www.unesa.ac.id
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Dekan I FBS, Didik Nurhadi yang hadir mewakili Dekan FBS dalam pembukaan, menegaskan bahwa D’TIK Art Production bukan sebatas pentas seni biasa. Lebih dari itu, acara ini sebagai ruang akademik yang memadukan kreativitas, pemikiran, dan riset di bidang seni pertunjukan.
“Kami berharap mahasiswa tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga menjadikannya sebagai ruang belajar, ruang akademik, serta ruang ekspresi kreatif yang saling melengkapi,” jelasnya.
Antusiasme penonton tampak sejak awal hingga akhir acara. Selain menjadi syarat kelulusan mahasiswa, kegiatan ini juga menjadi wadah apresiasi terhadap karya seni mahasiswa UNESA.
Harapannya, D’TIK Art Production dapat terus hadir setiap tahun sebagai ruang kreatif yang berkembang, sekaligus menghasilkan karya seni yang tidak hanya dipentaskan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
[]
***
Reporter: Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: