
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Direktorat Urusan Internasional menyelenggarakan Sosialisasi Perjalanan Dinas Luar Negeri (PDLN) di Auditorium T14 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Kampus II Lidah Wetan, pada Kamis, 24 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan tata kelola perjalanan dinas luar negeri yang akuntabel dan sesuai regulasi. Selain itu, acara ini menjadi forum strategis dalam mendukung langkah internasionalisasi Unesa secara berkelanjutan.
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dwi Cahyo Kartiko menekankan bahwa PDLN merupakan instrumen penting dalam mendukung peningkatan kualitas tridarma perguruan tinggi, penguatan SDM, serta peningkatan reputasi institusi di level internasional.
"Pelaksanaan PDLN harus berlandaskan pada tata kelola yang akuntabel, transparan, dan sesuai regulasi agar memberikan dampak signifikan terhadap capaian internasionalisasi institusi,” tegasnya.

www.unesa.ac.id
Direktur Urusan Internasional Unesa, Asrori menyampaikan, agenda rutin ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman menyeluruh kepada civitas academica terkait dinamika dan kebijakan terkini tentang prosedur pengajuan PDLN yang dikeluarkan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
"Kami hadirkan langsung narasumber dari Diktiristek agar peserta bisa berdiskusi, menggali informasi, serta memahami alur pengajuan secara terstruktur agar proses pengajuan berjalan lancar dan tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan Direktorat Jenderal Diktiristek, Indra Ni Tua, menyoroti pentingnya efisiensi dan ketelitian dalam pengajuan perjalanan dinas.
"Pentingnya konsistensi dalam dokumen, termasuk kejelasan tanda tangan, resolusi surat undangan, dan kesesuaian antara tujuan kegiatan dengan lokasi yang diajukan," terangnya.

www.unesa.ac.id
Firman Hidayat, Kepala Bagian Evaluasi dan Kerja Sama Kemendiktisaintek, memaparkan Kebijakan Umum PDLN 2025. Ia menekankan pentingnya prinsip selektif, efektif, efisien, serta prioritas kegiatan yang berdampak signifikan bagi institusi pendidikan tinggi.
Ia juga mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap legalitas administrasi, kejelasan dokumen, penggunaan paspor dinas, serta urgensi kegiatan agar memperoleh rekomendasi SP Setneg.
"Tidak semua usulan PDLN akan mendapatkan rekomendasi. Prioritas diberikan kepada kegiatan kenegaraan, tugas belajar, pembicara di forum internasional, serta kegiatan yang didanai pihak pengundang,” terangnya.
Selain Firman Hidayat, hadir pula dua narasumber lainnya, yakni Utami Dewi Nastiti yang memaparkan Teknis Penginputan PDLN 2025, dan Muhammad Naufal Vadina yang membahas Pelaporan PDLN pada Simpel Setneg. []
****
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: