
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Meilinda Mutiara Susilo tak menyangka ketertarikannya pada bab kelistrikan saat SMA akan membawanya menjadi wisudawan terbaik Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ia lulus dengan IPK 3,89 dan predikat pujian, hasil dari perjuangan yang penuh makna.
“Saya memang suka bab listrik di Fisika, menurut saya itu terasa gampang dan menyenangkan,” kenangnya. Kegemarannya itu, ditambah pengaruh sang ayah yang bekerja di bidang elektronik, membuat Meilinda mantap kuliah di Teknik Elektro Unesa.
Selama kuliah, ia berupaya mandiri dalam menyelesaikan tugas. Namun, ia juga paham pentingnya kerja sama. “Saya merasa beruntung dikelilingi teman-teman yang suportif. Kalau sudah mentok, saya tak ragu minta bantuan,” katanya.
Baginya, keberhasilan bukan soal siapa yang paling hebat, tetapi siapa yang mampu terus berusaha dan membangun jejaring yang sehat. “Kenali siapa temanmu, dan jangan malu meminta tolong,” lanjutnya.
Meilinda tak hanya unggul secara akademik. Ia juga aktif dalam tim Dewo Robotic dan pernah mewakili kampus di Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2023 di Lampung. Tahun berikutnya, timnya kembali berlaga dan meraih juara harapan.
“Saya bangga dengan tim. Ini pertama kali mereka ikut, tapi usaha dan semangatnya luar biasa,” ujar putri dari pasangan Danang Ikhwan Susilo dan Siti Mutmainah itu.
Tak berhenti di situ, ia juga menuangkan gagasan dalam skripsinya yang mengusung judul “Implementasi Internet of Things pada Sistem Deteksi Kebakaran dan Kebocoran Gas LPG berbasis Esp32 dengan Pengiriman Notifikasi Multiuser.”
Sistem yang ia kembangkan memungkinkan notifikasi kebakaran dan kebocoran gas LPG dikirim ke lebih dari satu perangkat. Inovasi ini menjawab kelemahan sistem tunggal yang rentan gagal saat perangkat utama tidak aktif.
Di balik segala pencapaiannya, Meilinda menekankan pentingnya doa. “Saya percaya, doa yang tulus akan membawa banyak kemudahan,” ucapnya. Ia memang tidak selalu terbuka kepada orang tuanya soal kesulitan kuliah, teta[i dukungan dan kepercayaan dari mereka menjadi kekuatan.
Sebagai generasi muda, Meilinda juga menitip pesan kepada teman-teman mahasiswa agar terus mengasah pola pikir kritis dan kreatif. “Jangan langsung percaya informasi mentah. Ajukan pertanyaan, ikut diskusi, dan berani berpikir beda,” ujarnya.
Untuk Unesa, ia berharap kurikulum semakin terintegrasi dengan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, hingga literasi digital. “Itulah bekal penting menghadapi dunia kerja yang terus berubah,” tegasnya.
Ke depan, Meilinda berencana membangun karier yang sejalan dengan minatnya. Ia ingin terus belajar, tumbuh, dan menjalani hidup dengan baik. Prinsipnya sederhana: belajar, dan berusaha sebaik mungkin serta jangan pernah lepas dari doa. []
***
Penulis: Hasna
Editor: @zam*
Foto: Dok Meilinda Mutiara Susilo
Share It On: