
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi seni budaya melalui kegiatan 'Kampus Wisata' yang diselenggarakan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Seni Budaya. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 18-19 Juni 2025 di Graha Sawunggaling, Kampus Unesa 2 Lidah Wetan, Surabaya.
Kegiatan yang mengusung tema "Membangun Kampus Wisata sebagai Edukasi Seni untuk Masyarakat" ini secara resmi dibuka Wakil Rektor 2 Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Sumber Daya, dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bahri.
Dalam sambutannya, ia menekankan program kampus wisata merupakan wujud dari keunggulan Unesa sebagai perguruan tinggi. Ia juga menegaskan bahwa Unesa menunjukkan bahwa pusat unggulan tidak hanya berkontribusi bagi lembaga, tetapi juga menyumbangkan kompetensi dan kemampuannya bagi masyarakat.
"Ini sejalan dengan arah kebijakan strategis Kemendiktisaintek yang mendorong perguruan tinggi menjadi kampus yang berdampak di masyarakat," jelasnya.

www.unesa.ac.id
Direktur Unesa Science Center, Purnomo menegaskan pentingnya pelestarian budaya sejak dini, menurutnya budaya harus dikenalkan dari sisi mana saja dan dirancang agar bisa teredukasi di masyarakat. "Budaya bangsa kita harus dilestarikan, karena kalau tidak begitu akan tergerus oleh zaman. Kalau bukan kita, siapa lagi," tegasnya.
Sementara itu, Kasubdit PUI Seni Budaya, Trisakti menjelaskan kegiatan ini merupakan kolaborasi antar program studi dan pusat riset seni yang dikemas dalam bentuk program kampus wisata dan program kampung budaya.
Ia menambahkan bahwa acara ini juga menjadi ruang sinergi antara Unesa dengan siniman lokal, kontribusi alumni, serta sanggar seni.
"Program ini memberikan ruang civitas dan masyarakat untuk melihat sekaligus berkreasi dalam seni budaya. Edukasi menjadi titik tekan dalam program Kampus Wisata ini," tambahnya.

www.unesa.ac.id
Ketua pelaksana, Christina Handayani menjelaskan program ini ada tiga bentuk utama, yakni: pelatihan tari, drama, rupa/seni, lomba menggambar, dan pertunjukkan seni.
Ia juga menjelaskan berbagai pameran seni dan budaya di antaranya yaitu pameran pengrajin topeng, eco-print, sanggar busana tari, serta lukisan batik yang menggambarkan kekayaan budaya nusantara. Selain itu, terdapat juga pameran branding dan fotografi yang menyuguhkan karya-karya bertema branding daerah di Indonesia khususnya Jawa Timur.
"Kegiatan ini kolaborasi antara PUI seni budaya, dosen dan mahasiswa prodi Sendratasik, DKV, dan Seni Budaya," ucap mahasiswa S2 Pendidikan Seni Budaya Unesa tersebut.
Salah satu booth Pameran Branding Kabupaten Sumenep, garapan mahasiswa DKV, Muhammad Dzariel Aqiel dan tim.

www.unesa.ac.id
Mereka menampilkan keragaman budaya sumenep lewat 'Sekotak sumenep' bingkisan berisi batik dan totebag khas daerah, juga terdapat lampu hias yang dimodif mirip kris sumenep, hingga jajanan tradisional seperti pentol geprek.
"Kami riset melalui internet dan langsung ke Sumenep, mengunjungi keraton, masjid tua, dan pantai Lombang, serta melihat budaya disana," terang mahasiswa angkatan 2023 tersebut.
Tambahan, karya branding dan fotografi dibimbing tim dosen anggota PUISB; Hendro Aryanto dari prodi Produksi Media; Rosalia Otoviani Jayanti, dan Rois Abidin sekaligus sebagai kepala seksi pengembangan dan promosi budaya PUISB, serta Widyan Ardhani dan Arif Wicaksono Sandi dari prodi Desain Komunikasi Visual. []
***
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: