
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Sebanyak 100 siswa Sekolah Rakyat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) atau Sekolah Rakyat Menengah Atas XXI Unesa Surabaya menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) perdana di Unesa Kampus II Lidah Wetan, pada Senin, 14 Juli 2025.
Para siswa yang terdiri dari 56 laki-laki, dan 44 perempuan itu terbagi ke dalam empat rombongan belajar (rombel). Mereka mulai melaksanakan program belajar dan pembelajaran yang dipusatkan di Gedung Lab Anti-Doping Unesa.
Koordinator Unesa untuk Sekolah Rakyat, Mufarrihul Hazin menjelaskan bahwa siswa Sekolah Rakyat yang mulai belajar hari ini akan menjalani sejumlah penguatan dan sejumlah pemeriksaan secara gratis.
Program Unggulan
Pertama, pemeriksaan kesehatan, mulai dari berat badan, tinggi badan, kesehatan gigi, mata, jantung, hingga pemeriksaan darah. Tujuannya, untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa, sehingga dapat diberikan pendampingan kesehatan yang sesuai.
Kedua, talenta dan bakat siswa dilakukan pemetaan awal untuk mengetahui bakat dan keunggulan masing-masing siswa. Pemetaan menggunakan teknologi DNA Talent berbasis kecerdasan artifisial, yang nantinya ditindaklanjuti melalui program pembinaan.
Ketiga, penguatan dan pengembangan kompetensi dasar berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan, yang meliputi kompetensi dasar akademik bahasa, matematika, dan literasi digital.
Keempat, penguatan kedisiplinan untuk membentuk kebiasaan baru atau karakter siswa. “Para siswa tinggal di asrama, mendapatkan seragam dan perlengkapan sekolah, dan makan gratis 3 kali sehari dan snack 2 kali sehari. Mereka juga nanti mendapat dukungan pembelajaran digital,” ucapnya.
Ia menambahkan, siswa Sekolah Rakyat diharapkan memiliki tiga kompetensi utama; cerdas, berkarakter, dan terampil. “Unesa siap mendukung dan mewujudkan profil lulusan Sekolah Rakyat,” ucapnya.
Pembinaan Karakter

www.unesa.ac.id
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Mia Santi Dewi yang hadir dalam pembukaan menyampaikan, Sekolah Rakyat di Surabaya dirancang berbeda dengan sekolah umum, terutama dari sisi pendekatan pembinaan dan pola hidup siswa.
Selain mengikuti kurikulum akademik yang serupa dengan sekolah reguler, para siswa tinggal di asrama, menjalani jadwal harian yang terstruktur, serta dibentuk karakternya melalui disiplin, empati, toleransi, dan kebersamaan.
Setiap hari mereka mengikuti program penguatan nilai keagamaan dan karakter melalui aktivitas wajib seperti beribadah, berolahraga, hingga makan bersama. “Melatih kedisiplinan dan rasa toleransi antar teman menjadi salah satu keunggulan utama di Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Antusiasme dan Harapan Siswa
Salah satu siswa, Ridho Wahyudi mengaku berkesan dengan hari pertama masuk sekolah. Menurutnya momentum ini jadi kesempatan dirinya untuk bertemu dan menjalin relasi lebih luas dengan teman-teman baru.
"Ketika lulus nanti rencananya mau lanjut kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Unesa, karena cita-cita saya yang ingin jadi trader bitcoin dan profesional di pasar saham," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Chovivil Naila Ikhasani, alumnus SMP Brawijaya 2 Surabaya itu mengaku bersemangat dan tak sabar untuk segera menjalani pembelajaran di Sekolah Rakyat Unesa.
"Setelah lulus dari sini, memang ada rencana untuk melanjutkan studi ke Unesa. Hanya saja jurusannya apa itu saya masih menyesuaikan mau masuk ke mana," tutup siswi yang menekuni paskibraka itu.*
***
Reporter: Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: