
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Peduli Kemanusiaan kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kelompok marginal. Kali ini, melalui Divisi Pendidikan, UKM tersebut menghadirkan program bertajuk Peduli Pendidikan Indonesia (PPI) sebagai ruang belajar alternatif yang ramah, manusiawi, dan menyenangkan bagi anak-anak yang membutuhkan di Surabaya.
Ketua pelaksana PPI 2025, Saskia menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan edukasi, melainkan juga ruang interaksi yang dirancang untuk membuat anak-anak merasa nyaman dalam belajar. “Kami ingin hadir sebagai teman, bukan guru, supaya mereka merasa nyaman untuk bertanya, bermain, dan bermimpi,” ujar Saskia.
Program ini bertujuan mengatasi keterbatasan akses pendidikan yang dialami anak-anak jalanan dan memberi mereka kesempatan untuk belajar dengan cara yang menyenangkan.
PPI 2025 berlangsung pada 17, 18, 24, dan 31 Mei 2025 di Jl. Petojo, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, pukul 15.00–17.00 WIB. Selama kegiatan berlangsung, para relawan menyelenggarakan berbagai sesi edukatif seperti pembelajaran 3 kata ajaib (maaf, tolong, terima kasih), serta nilai 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) melalui storytelling dan permainan interaktif.
Tidak hanya itu, PPI juga menggandeng komunitas GENG GEMES yang selama ini aktif mendampingi anak-anak jalanan, serta melibatkan Satgas PPKPT Unesa dalam memberikan edukasi perlindungan anak dan pencegahan kekerasan seksual.
Puncak kegiatan berlangsung pada 31 Mei 2025, di mana anak-anak diajak membuat gantungan kunci dari tutup botol bekas. Aktivitas ini ditujukan untuk mengembangkan kreativitas dan memunculkan perspektif baru tentang nilai barang-barang bekas.
Alih-alih menjual tutup botol secara kiloan, anak-anak diajak untuk mengolahnya menjadi karya seni yang memiliki nilai lebih. Antusiasme anak-anak terlihat jelas saat mereka menghias tutup botol menjadi gantungan kunci yang unik dan lucu, menandai bahwa peluang masa depan dapat lahir dari hal-hal sederhana di sekitar mereka.
Melalui program ini, UKM Peduli Kemanusiaan Unesa menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali. “Kami ingin membawa semangat belajar itu ke jalanan, ke tempat-tempat yang selama ini mungkin dilupakan oleh sistem pendidikan,” tutup Saskia. []
***
Reporter: Meysha Ardina Alsya Pramesty (S1 Ikom - Tim UKMPK Unesa)
Editor: @Puput Saputra/@zam*
Dokumentasi: Tim UKMPK Unesa
Share It On: