Unesa.ac.id, SURABAYA–Fakultas Ketahanan Pangan (FKP), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kutai Timur menjajaki kerja sama strategis untuk menjawab persoalan ketahanan pangan melalui solusi berbasis riset dan keilmuan.
Hal itu dibahas dalam pertemuan DKP Kutai Timur dengan dekanat FKP di Auditorium FKP Unesa Kampus 3, Jalan Prof. Dr. Moestopo, Surabaya pada Kamis, 04 September 2025.
Dalam forum tersebut, perwakilan DKP Kutai Timur memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi masyarakat. Pada sektor pertanian, kondisi tanah semakin kurang subur yang berakibat pada berkurangnya hasil pertanian. Pada sektor perikanan juga demikian, banyak ikan yang mati akibat tambak yang dicemari limbah.
Kondisi ini membuat produktivitas pertanian dan perikanan belum optimal, bahkan sering menimbulkan kerugian besar bagi petani. Bagi DKP Kutai Timur, permasalahan ini perlu diatasi bersama, termasuk melibatkan peran perguruan tinggi.
Wakil Dekan II FKP, Ahmad Ajib Ridlwan menuturkan, Unesa siap membantu melalui program kerja sama yang berdampak. Kerja sama ini bisa dimulai dari Sekolah Nasional Tangguh untuk Ketahanan Pangan Rakyat (Sentra) yang menumbuhkan kesadaran ketahanan pangan sejak keluarga siswa.

Pembahasan peluang kolaborasi ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk kesepakatan atau penandatanganan kesepahaman kerja sama.
Juga bisa melalui Program Klinik Tani sebagai ruang dialog petani dalam mencari solusi atas masalah pertanian. “Melalui riset dan pendampingan, kami ingin memastikan ilmu pengetahuan benar-benar hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” jelas Ahmad Ajib Ridlwan.
Selain dua program tersebut, FKP juga membuka peluang pendampingan lebih luas, seperti yang sebelumnya dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.
DKP Kutai Timur pun menyambut baik pembahasan peluang kerja sama tersebut. Mereka melirik potensi kolaborasi mulai dari pelatihan ketahanan pangan untuk siswa hingga kajian demografis wilayah.
Pertemuan ini menjadi langkah awal membangun sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah. Kolaborasi tersebut diharapkan menghasilkan solusi konkret yang mampu memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan, tidak hanya di Kutai Timur, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mencapai ketahanan pangan menghilangkan kelaparan (SDG 2: Zero Hunger), mendukung efisiensi sumber daya dan pengelolaan limbah yang tepat (SDG 12: Responsible Consumption and Production, dan melindungi dan memulihkan ekosistem di darat dan bawah laut (SDG 14 Life Below Water, dan SDG 15 Life on Land. []
***
Penulis: Tim FKP Unesa
Editor: @zam*
Foto: Tim FKP Unesa
Share It On: