
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembangkan Basketball Referee Development Model atau model pembinaan wasit basket dengan jalur terstruktur untuk menjadi wasit berlisensi, berbasis standar FIBA.
Model ini diperkenalkan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Unesa, Dwi Cahyo Kartiko kepada Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) pada Rabu, 4 Juni 2025 di Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan.
Model pembinaan ini dijelaskan melalui diagram segitiga yang terdiri atas tiga elemen utama yaitu course, test, dan mentoring, yang mengarah pada hasil akhir yaitu licensed referee. Elemen coursemencakup materi seperti Rules of the Game (FIBA), Sport Biomechanic, dan Basketball Knowledge(termasuk mekanik dan manajemen pertandingan).

www.unesa.ac.id
Kemudian untuk mentoring meliputi On-Court Practice, Video-Based Evaluation, Shadowing Senior Referee, dan Personal Feedback Loop. Sementara elemen test melibatkan aspek Physical Fitness, Integrity, Sport Biomechanic, Visual Focus, dan Knowledge.
Sekjen PP Perbasi, Nirmala Dewi menyampaikan bahwa kunjungan Perbasi ke Unesa bertujuan mempelajari kurikulum termasuk model pembinaan wasit yang dikembangkan kampus olahraga tersebut.
“Unesa ini punya kurikulum mengenai perwasitan. Ini yang luar biasa sekali, yang membuat kami dari DPP Perbasi hadir ke sini untuk cari tahu. Karena sebenarnya kalau bicara olahraga, wasit itu adalah komponen penting di setiap turnamen,” ungkapnya.

www.unesa.ac.id
Menurutnya, apabila kurikulum Unesa telah sesuai, Perbasi akan menjalin kerja sama lebih luas untuk membuka kelas-kelas khusus perwasitan basket. Hal ini dilakukan supaya banyak wasit yang lahir dari Unesa untuk mewarnai perkembangan basket di Indonesia.
Adapun tindak lanjut dari kerja sama ini akan dilakukan pertemuan teknis dengan pelatih profesional berlisensi FIBA untuk menyempurnakan dan menyepakati kurikulum tersebut.
Ia menargetkan program pelatihan jangka pendek tersebut dapat segera dimulai, bahkan diupayakan mulai pertengahan bulan depan. Durasi pelatihan masih akan disepakati bersama, namun diharapkan dapat berlangsung dalam hitungan bulan guna meningkatkan keterampilan teoritis dan praktik wasit, serta membangun jam terbang yang memadai. ][
***
Reporter: Puput Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: