
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan kuliah umum dan gelar karya bertajuk "Mobilitas Akademik Berdampak dan Berkelanjutan" pada Rabu 25 Juni 2025, di Auditorium Utama (Auditum), Rektorat Unesa Kampus II Lidah Wetan, Surabaya.
Kuliah umum mengangkat tema "Zero to Founder: Membangun Bisnis Berbasis Passion di Era Digital dan AI" serta gelaran 20 booth karya dari mahasiswa peserta program mobilitas akademik, meliputi Bootcamp Unesa Kewirausahaan (Bonek), Studi Independen, dan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T).
Acara dibuka Wakil Rektor 1 Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Unesa, Martadi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang terus mengembangkan inovasi dan solusi kreatif berbasis teknologi dan kewirausahaan.
Ia menambahkan, mahasiswa harus memiliki soft skills dan hard skills yang seimbang, yang tidak cukup hanya belajar di kelas, tetapi harus praktik secara langsung di dunia nyata.
"Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dan praktik kehidupan dan pembelajaran berkelanjutan," ucapnya.

www.unesa.ac.id
Sementara itu, Kasubdit Pertukaran Mahasiswa dan Mobilitas Akademik (PMMA), Jacky, menyampaikan bahwa Unesa terus menjadi pionir dalam pelaksanaan program mobilitas akademik yang mendukung kreativitas dan inovasi mahasiswa.
"Ini wujud nyata komitmen institusi dalam membentuk mahasiswa yang adaptif, kreatif, dan siap berdampak di masyarakat," tegasnya.
Kegiatan kuliah umum menghadirkan dua narasumber. Pertama, Roestiandi Tsamanov, Co-Founder dan President Commissary of Elitery, membagikan pengalaman membangun bisnis dari nol dengan mengedepankan passion dan pemanfaatan teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (AI).

www.unesa.ac.id
Kedua, Aisyah Al Khumaira, Duta Mobilitas Akademik Unesa, menyampaikan materi "Entrepreneur Gen Z: Small Business, Big Dreams, Making It Happen" yang membahas ciri-ciri wirausaha Gen Z yang cakap memanfaatkan teknologi dan big data dalam mengembangkan bisnis.
Dalam sesi gelar karya, sejumlah inovasi mahasiswa menjadi sorotan. Salah satu karya Yogi Nur Febriyanto, yang tergabung dalam program Bonek Unesa. Ia dan tim mengembangkan produk berbasis limbah otomotif yang diolah menjadi furniture karya yang bernilai estetika tinggi.

www.unesa.ac.id
"Kami memanfaatkan lomba yang tak bernilai menjadi produk yang diminati industri kreatif. Tantangannya ada pada proses pencarian material sesuai desain customer," ucap mahasiswa S1 Teknik Mesin angkatan 2022 tersebut.
Inovasi lainnya datang dari Eric Krisna Effendy, peserta Studi Independen. Ia menciptakan prototype pengaduk radial aksial otomatis untuk produksi abon ikan.
Ia menjelaskan, latar belakang pengembangan alat ini berangkat dari permasalahan pelaku UMKM yang masih mengolah abon secara manual, sehingga memakan waktu dan tenaga.
"Alat ini kami rancang untuk memudahkan UMKM dalam memproduksi abon. Dengan sistem timer, proses produksi menjadi lebih efisien dan hemat tenaga," ujarnya. []
***
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: