
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Subdirektorat Mobilitas Akademik, Direktorat Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menyelenggarakan Sosialisasi Kegiatan Mobilitas Akademik Semester Gasal 2025/2026, Selasa, 1 Juli 2025 secara daring, dan siaran langsung kanal YouTube Kampus Merdeka.
Berbeda dari sebelumnya, sosialisasi ini memaparkan sejumlah hal baru yang membedakan Program Diktisaintek Berdampak dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kegiatan ini diselenggarakan selama sepekan mulai tanggal 1- 10 Juli 2025, membahas 9 bentuk kegiatan pembelajaran atau BKP; yang terbagi menjadi BKP wajib dan BKP pilihan.
BKP wajib terdiri atas: magang (bagi mahasiswa prodi non-pendidikan) dan Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) (bagi mahasiswa pendidikan).
Kemudian BKP pilihan, antara lain: Asistensi Mengajar, Proyek Kemanusiaan, Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), Wirausaha, Studi Independen, Riset, dan Pertukaran Mahasiswa.
M. Jacky Kasubdit Mobilitas Akademik, menjelaskan terdapat 19 ribu mahasiswa angkatan tahun 2023 yang akan mengikuti berbagai kegiatan mobilitas akademik pada semester ganjil 2025.

www.unesa.ac.id
Kegiatan mobilitas akademik yang kini dikemas dalam berbagai kegiatan program kampus berdampak menjadi wadah bagi mahasiswa dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Program kampus berdampak menekankan peran mahasiswa sebagai agent of change, bisa membawa perubahan positif bagi sekitar. Kampus berdampak juga menekankan kontribusi nyata mahasiswa melalui berbagai kegiatan seperti: inovasi sosial, penelitian terapan, dan pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Berikut perbandingan fokus perubahan mobilitas akademik dari MBKM menjadi Diktisaintek Berdampak yang perlu dipahami sebagai berikut:
Diktisaintek Berdampak: Berfokus pada kontribusi melalui solusi nyata; mahasiswa sebagai kontributor nyata dan problem solver; output berupa hasil mini proyek yang dikerjakan, berdampak, dan dikonversi 20 SKS; mini proyek berbasis real challenge dan nilai keberlanjutan; dan tujuannya, transformasi mahasiswa sebagai agen perubahan dan kesiapan kerja.
Sementara, MBKM; berfokus pada pengalaman kerja dan pelatihan; mahasiswa sebagai peserta program mobilitas akademik; output berupa sertifikat dan konversi; mahasiswa menjalankan aktivitas bersama mitra; dan tujuannya, peningkatan kompetensi dan kesiapan kerja. []
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud (FBS)
Share It On: