
Mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa yang memperkuat timnas Indonesia dalam FIVB Volleyball Men\'s U21 World Championship di Tiongkok.
Unesa.ac.id. SURABAYA – Dosen dan empat mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menorehkan sejarah dengan memperkuat Tim Nasional (Timnas) Bola Voli Putra U-21 pada kejuaraan dunia FIVB Volleyball Men's U21 World Championship yang berlangsung di Tiongkok pada 21-31 Agustus 2025.
Empat mahasiswa Unesa yang berlaga adalah Darda Mulya Muhammad (blockers), Dawuda Alaihimassalam (hitters), Bagas Wijarnako (hitters), dan Agustino (blockers). Mereka semua merupakan mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO).
Keempatnya didampingi dosen PKO Unesa, M. Arja Bahaudin, yang juga ditunjuk sebagai pelatih fisik Timnas U-21. Menurutnya kesempatan ini merupakan langkah yang baik bagi Unesa untuk terus berpartisipasi dalam kompetisi dunia.
Perjalanan Timnas Voli U-21 di kejuaraan dunia bukanlah hal mudah. Mereka harus menghadapi tim-tim kuat dari negara-negara Eropa, seperti Italia, Argentina, Tunisia, Ukraina, dan Perancis. Menurut Arja, meskipun hasil akhir belum mencapai target, pengalaman ini sangat berharga.
"Ini jadi sebuah sejarah bagi bola voli Indonesia yang bisa masuk ke Piala Dunia, khususnya U21," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa ini adalah pencapaian luar biasa bagi usia mereka, mengingat timnas berhasil menduduki peringkat ke-19 dunia. Pihak pelatih terus berupaya memberikan strategi terbaik. Namun, tantangan terbesar justru datang dari diri tim sendiri, terutama dari aspek psikis dan emosional.
Ke depan, ia berharap agar para atlet voli U-21 ini dapat terus berkesinambungan dan diproyeksikan untuk berlaga di ajang yang lebih besar, seperti SEA Games 2027 dan bahkan Olimpiade 2032.
Salah satu atlet Unesa, Bagas Wijarnako merasa bangga bisa bersaing di level dunia. Meskipun hasilnya belum maksimal, ia melihat ini sebagai pengalaman berharga untuk terus belajar dan memperbaiki diri.
Bagas menyebutkan tantangan utama yang dihadapi adalah adaptasi dengan cuaca, perbedaan gaya bermain lawan, dan tekanan mental saat menghadapi tim-tim besar. Namun, tantangan itu justru menjadi pembelajaran penting bagi tim.
"Target saya pribadi dan juga sebagai tim adalah terus meningkatkan kualitas permainan, bisa tampil lebih baik di kompetisi berikutnya, dan semoga ke depan bisa meraih prestasi yang lebih tinggi untuk Indonesia," tuturnya. ][
***
Reporter: Puput Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dok Tim FIKK
Share It On: