
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, Labschool Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pelatihan dan pembekalan pembelajaran deep learning bagi guru dan kepala sekolah yang berlangsung di Rektorat Unesa Kampus 2 Lidah Wetan, pada Senin, 7 Juli 2025.
Kegiatan ini diikuti jajaran guru dan kepala sekolah dari seluruh satuan pendidikan di bawah naungan Labschool Unesa, mulai dari TK hingga SMK. Direktur Labschool Unesa, Sujarwanto menyampaikan bahwa pelatihan ini sebagai pembekalan guru menyambut ajaran baru.
"Tujuannya meneguhkan lagi spirit, menyatukan persepsi guru dan kepala sekolah terkait deep learning. Semoga awal semester depan, ketika siswa masuk sekolah, konsep dan kajian pembelajaran mendalam bisa diterapkan secara menyeluruh di seluruh jenjang," ucapnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Irena Yolanita Maureen, dosen Departemen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa yang membawakan materi berjudul “Teaching for Understanding Deep Learning Pedagogy in Action.”

www.unesa.ac.id
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya perencanaan pembelajaran yang mendalam (deep learning) sejak awal semester, agar siswa dapat mencapai capaian pembelajaran secara optimal dan terstruktur.
"Sebetulnya konsep deep learning itu sudah dikuasai dan dilakukan, tetapi perlu penyesuaian dan penguatan,” jelasnya.
Dosen Teknologi Pendidikan itu mengungkapkan tantangan implementasi deep learning terletak pada perubahan karakteristik siswa yang begitu cepat dan tidak terprediksi. Guru perlu terus melakukan refleksi dan belajar satu langkah demi langkah agar bisa beradaptasi.
Ia juga menegaskan bahwa deep learning bukan pendekatan yang sepenuhnya baru, melainkan penguatan dari proses pembelajaran yang lebih dalam, menyenangkan, dan bermakna.
Selanjutnya, ia juga memaparkan sintaks project-based learning yang terdiri dari: merumuskan pertanyaan esensial; perencanaan dan penjadwalan; pemantauan, percobaan, dan presentasi produk; serta evaluasi dan refleksi.

www.unesa.ac.id
"Penilaian tidak hanya sebatas angka, tetapi mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai secara terukur dan selaras dengan prinsip deep learning," ujarnya.
Salah satu peserta, Sri Lestari, guru SD Labschool Unesa 1 Surabaya mengaku mendapatkan banyak wawasan baru meski sebagian konsep sebenarnya telah ia terapkan sebelumnya.
“Deep learning ini memang istilah baru, tapi setelah saya cermati, sebenarnya sudah dilakukan. Hanya saja belum terlalu terstruktur dan istilahnya baru kita kenal sekarang,” ujarnya.
Dewi Purwanti, kepala SMA Labschool Unesa 1 Surabaya mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat terutama dalam mempersiapkan sistem pembelajaran deep learning untuk tahun ajaran baru.[]
***
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: