
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Menjadi lulusan terbaik tak pernah ada dalam bayangan Kastiah Ningrum Nurfitriani. Lulusan Prodi S-1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu hanya berprinsip satu; melakukan yang terbaik semaksimal mungkin. Dan prinsip itu mengantarkannya menjadi wisudawan terbaik FEB dengan predikat pujian (IPK 3,95).
Di balik pencapaian itu, ada perjuangan yang tak mudah. Perempuan yang akrab disapa Fitri ini lahir dari keluarga sederhana—ayahnya seorang buruh serabutan dan ibunya penjual nasi. Ia sempat tak diizinkan kuliah karena alasan ekonomi.
“Saya sempat pasrah. Kalau nggak dapat beasiswa, saya siap cari kerja,” kenangnya di sela Wisuda ke-114 Unesa di Graha Unesa, pada 2 Juli 2025 lalu. Namun, nasib baik berpihak pada mereka yang bersungguh-sungguh. Fitri dinyatakan lolos sebagai penerima KIP-Kuliah, dan itu menjadi gerbang awal menapaki impiannya menjadi sarjana.
Tak Sekadar Kuliah
Fitri tak hanya berprestasi di bidang akademik. Ia juga aktif di berbagai organisasi dan kegiatan sosial. Ia pernah menjabat sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi (HMJPE), anggota Paguyuban Putra-Putri FEB Unesa, Duta Kampus Sehat, hingga relawan komunitas Lamongan Mengajar. Tak berhenti di situ, ia dipercaya menjadi Ketua Karang Taruna KAMSILA dan Ketua Tim Kampus Mengajar Angkatan 7.
Dari semua kegiatan itu, Fitri tak sekadar mencari pengalaman. Ia belajar tentang manajemen waktu, komunikasi lintas instansi, hingga kepemimpinan. “Berorganisasi itu bukan hanya soal sibuk, tetapi soal bertumbuh. Dan saya ingin terus tumbuh dan berdampak,” ujarnya.
Kesibukan organisasi tidak menghentikannya untuk tetap berprestasi. Ia bahkan sempat bekerja sebagai freelancer event organizer di Kalila Organizer selama lebih dari setahun. Fitri tahu betul bahwa kunci dari semua itu adalah kemampuan manajemen waktu.
“Pagi kuliah, siang rapat, malam kerja. Ya capek, tetapi kalau dijalani dengan niat, semuanya bisa seimbang,” ungkapnya dengan senyum tenang.
Tugas Akhir Gamifikasi
Ketika sebagian besar mahasiswa memilih menyelesaikan studi dengan skripsi, Fitri justru memilih jalur lain: artikel ilmiah. Ia menulis artikel berjudul “Efektivitas Penggunaan Praktik Baik Gamification dalam Proses Pembelajaran Guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Elemen Dasar-Dasar Akuntansi.”
Topik tersebut lahir dari pengalaman langsung saat menjalani PLP di SMK Negeri 1 Lamongan. Sebelum dosen meminta usulan topik tersebut, Fitri sudah lebih dulu melakukan observasi. “Saya selalu berusaha menyelesaikan apa yang sudah saya mulai. Kalau bisa curi start, kenapa harus menunggu?” ucapnya mantap.
Dengan segala pencapaian yang diraihnya, Fitri tetap menjejak bumi. Ia tak pernah mengklaim dirinya sebagai yang paling hebat.
Baginya, keberhasilan bukan tentang menjadi yang terbaik dari orang lain, melainkan tentang menjadi versi terbaik dari diri sendiri. “Nggak usah jadi yang terbaik, tapi jadilah baik. Dan kalau sudah mulai sesuatu, selesaikan. Itu yang selalu saya pegang,” tegasnya. []
***
Reporter: Puput Saputra (FBS)
Editor: Basyir Aidy, dan @zam*
Foto: Dok Kastiah Ningrum Nurfitriani
Share It On: