
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Kesibukan tak pernah menjadi alasan bagi Isnaini Febrianti untuk menyerah. Di tengah padatnya jadwal kuliah, latihan, dan tanggung jawab membantu usaha keluarga, mahasiswi Program Studi S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), justru berhasil menjadi wisudawan terbaik FIKK dalam Wisuda Ke-114 Unesa, awal Juli 2025.
Dengan IPK 3,87 dan predikat pujian, Isna-sapaan akrabnya, membuktikan bahwa komitmen dan manajemen waktu yang baik dapat mengantarkan siapa pun meraih impian. “Jujur, saya nggak pernah menyangka bakal jadi wisudawan terbaik. Saya hanya fokus belajar dan latihan,” ungkapnya merendah.
Bukan hanya prestasi akademik yang menonjol, Isnaini juga menunjukkan kecakapan dalam riset. Tugas akhirnya mengangkat topik yang dekat dengan kesehariannya sebagai pelatih atletik. Ia meneliti “Pengaruh Kombinasi Active Recovery (Jogging) dan Foam Rolling terhadap Kadar Asam Laktat Darah pada Anggota UKM Atletik Putra Unesa Setelah Lari Sprint 400 Meter.”
Hasil penelitiannya menemukan bahwa kombinasi metode pemulihan aktif tersebut lebih efektif menurunkan kadar asam laktat dalam darah, yang berdampak pada pemulihan kelelahan dan peningkatan performa atlet.

www.unesa.ac.id
Menariknya, metode ini kini telah diterapkan di klub atletik tempat Isnaini melatih, tidak hanya untuk atlet remaja, tetapi juga anak-anak dan dewasa.
“Awalnya, metode ini hanya diterapkan untuk atlet SMP dan SMA. Tapi sekarang, klub saya sudah mengadopsinya untuk semua jenjang usia,” jelas Isna, sapaan akrabnya.
Isnaini bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya mengelola warung makan di Gresik, dan Isna pun tak segan membantu di rumah ketika tidak sedang kuliah atau melatih. Setiap hari, ia menempuh perjalanan pulang-pergi Gresik–Surabaya demi tetap hadir di bangku perkuliahan.
Sejak SMP, Isnaini sudah menggeluti dunia lari jarak menengah dan jauh. Semangatnya berlanjut di dunia perkuliahan, bahkan sejak semester dua ia direkrut menjadi asisten pelatih Klub Gladiator Gresik—klub yang membina atlet dari usia empat tahun hingga umum. Jadwal latihannya berlangsung dari pagi hingga sore, hampir setiap hari, Selasa hingga Minggu.
Salah satu tantangan terbesar datang ketika jadwal ujian semester bertabrakan dengan pertandingan luar kota yang harus diikuti anak-anak asuhnya. Di sinilah Isnaini menunjukkan kematangan dalam mengelola waktu dan tanggung jawab.
Ia tetap belajar di malam hari setelah latihan, menjaga komunikasi intensif dengan dosen, serta memanfaatkan bantuan rekan sesama pelatih.
“Dari awal kuliah, saya memang menargetkan lulus tepat waktu. Saya jalanin aja alurnya, dan ternyata ini hasilnya,” tutur alumnus SMKN 1 Cerme itu.
Kini, Isnaini melangkah ke tahap baru dalam hidupnya, dengan bekal pengalaman sebagai atlet, pelatih, mahasiswa, dan peneliti. Baginya, prestasi bukan hanya soal gelar atau nilai, tetapi tentang kesetiaan terhadap proses dan keberanian menghadapi keterbatasan.[]
***
Reporter: Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dok Isnaini Febrianti
Share It On: