
Tim asesor Itjen Kemendiktisaintek bersama jajaran pimpinan Unesa, dekanat, direktur, koorprodi, dan unit kerja terkait di lingkungan Unesa.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) masuk 14 besar fakultas atau lembaga akademik nasional yang divisitasi terkait zona integritas atau ZI oleh tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pada Kamis, 22 Mei 2025.
Tim inspektorat yang terdiri dari Nurreka Wati, Nanik Handayani, dan Dian Nurmalasari itu disambut jajaran pimpinan Unesa, dekanat FBS, dan direktur serta unit kerja terkait di Ruang Dekanat FBS, Kampus II Lidah Wetan.
Dekan FBS, Syafi’ul Anam menegaskan, pembangunan zona integritas bukanlah seremonial semata, melainkan telah menjadi denyut nadi dari setiap program dan kegiatan fakultas.
“Kami berkomitmen menciptakan budaya organisasi dan lembaga yang mendorong pelayanan berkualitas dan penuh integritas. Evaluasi ini menjadi ruang reflektif untuk memperkuat layanan publik fakultas,” ucapnya.
Ketua Tim ZI FBS, Suvi Akhiriyah memaparkan bahwa FBS telah melakukan berbagai transformasi, mulai dari digitalisasi sistem layanan, transparansi administrasi, hingga penguatan nilai integritas di semua lini.
Salah satu inovasi unggulan yaitu penerapan whistleblower system, yang memungkinkan pelaporan indikasi pelanggaran secara aman dan akuntabel. “Upaya kami yaitu menciptakan atmosfer kampus yang mendorong keberanian untuk bersuara demi menjaga integritas institusi,” ucapnya.
Sebagai filosofi dan prinsip dasar budaya kerja FBS digambarkan melalui tagline “Batik Berseni: Bebas dari Tindak Korupsi, Berani, Sederhana, Nyata, dan Penuh Integritas.” Nilai-nilai ini tidak hanya diinternalisasi dalam sistem kerja, tetapi juga menjadi karakter seluruh civitas academica.
Tim asesor dari Itjen Kemendiktisaintek memberikan apresiasi atas kesiapan dan keteladanan dokumentasi FBS. Mereka mencatat bahwa komitmen zona integritas tidak hanya tertuang dalam dokumen, tetapi juga tercermin dalam semangat kolektif, budaya kerja, dan strategi pelayanan yang dijalankan.
“Kami hadir bukan hanya untuk menilai, tetapi juga untuk mendorong inovasi yang berkelanjutan. FBS memiliki potensi besar menjadi role model nasional dalam penguatan zona integritas di lingkungan perguruan tinggi,” ucap Nurreka Wati, salah satu asesor.
Tambahan, 14 fakultas atau lembaga, salah satunya yaitu FBS plus Fisipol Unesa yang divisitasi tersebut merupakan hasil seleksi dari 300 fakultas atau lembaga se-Indonesia. Penyaringan dilakukan secara ketat dan bertahap sampai pada tahap visitasi tersebut.
Masuk dua fakultas Unesa tersebut merupakan bukti dari komitmen seluruh jajaran pimpinan Unesa hingga fakultas dalam mewujudkan tata kelola lembaga bebas dari korupsi, bersih, dan melayani atau Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Visitasi ini dihadiri jajaran pimpinan Unesa, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Bambang Sigit Widodo; Direktur Hukum dan Ketatalaksanaan, Sulaksono; serta perwakilan dari Kasubdit Reformasi Birokrasi Kemendiktisaintek, Riyadi; jajaran dekanat FBS; tim ad-hoc Zona Integritas FBS, dan seluruh koordinator program studi di lingkungan FBS. []
***
Reporter: Tarisa Adistia (FBS)
Editor: @zam*
Sumber dan Foto: Tim FBS Unesa
Share It On: