Unesa.ac.id. SURABAYA—Di tengah hiruk pikuk perubahan global dan dinamika tantangan bangsa, posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa semakin relevan. Bukan sekadar deretan kalimat, Pancasila sesungguhnya adalah arsitektur filosofis dan nilai yang berperan sebagai titik temu, titik tumpu, dan titik tuju bangsa.
Pemahaman akan ketiga prinsip dan fungsi ini krusial untuk menjaga stabilitas dan mengarahkan perjalanan Indonesia ke depan. Hal itu dijelaskan Rianda Usmi, dosen Prodi S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Ia menjelaskan, Pancasila sebagai titik temu yaitu sebagai dasar persatuan, yang merekatkan berbagai suku dan bangsa sehingga menjadi satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air.
“Ideologi lain tidak bisa menjadi titik temu, karena dalam sejarahnya menimbulkan gejolak, sehingga tak bisa menjadi alat pemersatu,” ucapnya dalam program Easy Unesa, dilansir di Instagram Official Unesa, pada Minggu, 1 Juni 2025.
Sebagai titik tumpu, Pancasila menjadi dasar atau fondasi yang kokoh tempat di mana seluruh ‘bangunan’ negara dan masyarakat Indonesia berpijak. Seluruh sistem hukum, kebijakan publik, etika bermasyarakat, hingga arah pembangunan ekonomi, wajib berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila
Terakhir, dan tak kalah penting, Pancasila adalah titik tuju, bintang penuntun yang menjadi cita-cita dan arah perjalanan bangsa. Ia adalah visi masa depan yang ingin dicapai bersama.
Keadilan dan kesejahteraan sosial yang menyeluruh, masyarakat yang makmur tanpa korupsi, bangsa dan masyarakat yang bersatu padu dan berdaulat, serta bangsa yang dihormati di kancah dunia merupakan di antara tujuan bangsa Indonesia.
Setiap pembangunan infrastruktur, setiap reformasi birokrasi, setiap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, semuanya diarahkan untuk mewujudkan cita-cita Pancasila.
Ia bukan sekadar utopia, melainkan merupakan peta jalan yang konkret, memandu setiap langkah agar tidak tersesat dan tetap mengarah pada perwujudan Indonesia yang dicita-citakan para pendiri bangsa.
“Pancasila adalah leitstar dinamis atau bintang penuntun,” pungkasnya.
Singkatnya, Pancasila adalah kompas abadi masyarakat dan bangsa Indonesia. Sebagai titik temu, ia menyatukan seluruh perbedaan menjadi keragaman dan spirit kebersamaan. Sebagai titik tumpu, ia memberikan landasan yang kokoh bagi kehidupan bangsa.
Dan sebagai titik tuju, ia menjadi sinar penuntun pada masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan. Memahami dan mengamalkan ketiga dimensi ini adalah kunci untuk menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia kini, dan nanti. Selamat Hari Lahir Pancasila. []
***
Sumber: EASY UNESA
Kurator: @zam*
Share It On: