
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan The 6th International Seminar of Sport and Exercise Science (ISSES) di Auditorium FIKK Unesa, Kampus 2 Lidah Wetan, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid dengan tema ‘Bio-Health and Performance within the Sports Industry’ ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan, mendorong kolaborasi internasional bidang akademik.
Selain itu, ISSES juga diharapkan mampu memantik inovasi interdisipliner, mengembangan sinergi, serta mengeksplorasi berbagai solusi kolaboratif di bidang olahraga dan kesehatan.
Acara dibuka secara resmi Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dwi Cahyo Kartiko. Guru besar FIKK itu menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya kolektif yang dinamis untuk memperjuangkan kemajuan serta keunggulan dalam industri olahraga.

www.unesa.ac.id
“Acara ini adalah kesempatan untuk memperkaya dialog, membina kemitraan unik, dan menawarkan dedikasi bersama dalam mempromosikan kesehatan dan kinerja,” ujarnya
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana ISSES, Awang Firmansyah menyampaikan harapannya agar atmosfer akademik ilmiah dapat selalu ditingkatkan. “Baik secara praktis maupun teoritis, sehingga selalu membawa manfaat bagi mahasiswa,” pungkasnya.
Dekan FIKK, Irmantara Subagio menegaskan bahwa ISSES merupakan upaya FIKK untuk meningkatkan kegiatan akademik, terutama atmosfer akademik yang mencangkup lingkungan olahraga. “Diharapkan civitas akademika, khususnya dosen dan mahasiswa, dapat berpartisipasi dalam kegiatan internasional ini,” ujarnya.
Wakil Dekan I FIKK, Gigih Siantoro menjelaskan bahwa ISSES mendatangkan berbagai pemangku kepentingan. “Kami mengundang perwakilan universitas dari lima negara di ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand,” tuturnya.

www.unesa.ac.id
Tidak hanya itu, ISSES juga menghadirkan organisasi cabang olahraga, kampus-kampus di wilayah Jawa Timur, serta National Paralympic Committee (NPC). “Artinya, peserta disabilitas juga diundang untuk berkontribusi,” ucapnya.
Tahun ini, ISSES diselenggarakan untuk kali keenam. Perbedaan utama ISSES tahun ini dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya adalah keterlibatan dan kerja sama dengan ASEAN Council of Physical Education and Sport (ACPES).
ACPES sendiri merupakan sebuah organisasi internasional yang berfokus pada bidang pendidikan jasmani dan olahraga. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan seminar secara signifikan.
Seminar ISSES kali ini menghadirkan empat pembicara dari berbagai negara. Mereka adalah Chian Lit Khoon Jason, pakar dari Nanyang Technological University, Singapura; Zulkarnain bin Jaafar, pakar dari University Malaya, Malaysia; Stephen Bird dari University of Southern Queensland, Australia; dan Imam Syafii, pakar dan guru besar Unesa. []
***
Reporter: Ahmad Daffa F. (FT)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: