
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan pertemuan dengan Bali Interpreting terkait pengenalan alat penjurubahasaan simultaneous di Meeting Room, Lantai 10 Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, pada Senin, 2 Juni 2025.
Pertemuan yang dihadiri jajaran bidang kerja sama, dekanat Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) bersama jajaran koorprodi bahasa, dan unit kerja terkait selingkung Unesa juga diisi dengan diskusi seputar pentingnya penjurubahasaan.
Juga terkait peluang Unesa untuk memiliki program penjurubahasaan dengan SIS (Simultaneous Interpretation System). Alat tersebut dicoba langsung pihak Unesa, dalam hal ini dekan, direktur, koorprodi dan dosen yang hadir.
Dekan FBS, Syafi’ul Anam menyampaikan bahwa proyeksi karier lulusan prodi bahasa di Unesa salah satunya menjadi penerjemah. Karena itu, mahasiswa prodi bahasa dibekali dengan kemampuan bahasa tidak hanya konsep, tetapi juga kompetensi berbahasa, baik tulis maupun lisan.
“Kami menyambut baik pertemuan ini. Tampaknya kita perlu diskusi lebih lanjut dengan harapan dapat ditindaklanjuti, sehingga alat ini nanti tidak hanya sebagai perangkat laboratorium tetapi juga bagian dari unit income generating lembaga,” ucapnya.
Rokhisotul Amaliyah salah satu dosen pendidikan bahasa mandarin membagikan pengalaman ketika mencoba alat tersebut. Menurutnya, alat itu bisa melatih kemampuan pendengaran, merespon dan langsung menerjemahkan dengan tepat.
Dalam workshop ini juga dihadiri perwakilan Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) Komda Jatim sebagai narasumber yang menjelaskan gambaran asosiasi profesi terkait, benefit ketika bergabung dengan asosiasi profesi yang berpeluang baik bagi para dosen dan juga mahasiswa ingin mengembangkan Ilmu, keterampilan, dan juga jejaringnya.
Ayu Dewi Puspita sebagai CEO atau Founder Bali Interpreting selain menjelaskan alat dia juga berpendapat bahwa ini merupakan peluang Unesa untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada program studi kebahasaan yang cukup banyak di Unesa.
“Program bahasa di Unesa banyak ya ada jerman, jepang, inggris, jawa, mandarin dan Peningkatan kualitas pendidikan perlu didukung dengan akses belajar dalam bahasa yang dipahami. Karena itu, sistem penjurubahasaan simultan di Unesa sangat membantu mahasiswa dan dosen dalam memahami materi,” ucapnya. ][
***
Reporter: Dava Yessy Marshela (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: