
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Lampung (Unila) menjajaki langkah strategis melalui kerja sama kelembagaan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding) di Ruang 804 Rektorat Kampus II Lidah Wetan, Kamis, 30 Juli 2025.
Pertemuan ini menjadi ruang tukar pengetahuan dalam bingkai “Sharing Knowledge terkait Proses Perubahan Status Perguruan Tinggi di Unesa,” yang secara khusus membahas transformasi status Perguruan Tinggi Negeri menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Kegiatan yang dihadiri pimpinan kedua institusi tersebut tidak hanya menandai komitmen untuk membangun kolaborasi jangka panjang, tetapi juga menjadi sarana bagi Unesa untuk berbagi pengalaman empirisnya dalam transformasi kelembagaan.

www.unesa.ac.id
Haris Supratno, Majelis Wali Amanat (MWA) Unesa pada kesempatan itu memaparkan terkait transformasi Unesa PTN-BH bukan sekadar transformasi administratif, melainkan perubahan paradigma dalam tata kelola pendidikan tinggi.
Status ini memberi keleluasaan dalam pengelolaan keuangan non-APBN dan pengambilan keputusan yang lebih otonom, meski tetap berada dalam koridor regulasi nasional.
“Persiapan menuju PTN-BH mencakup evaluasi diri yang menyeluruh, penyusunan naskah akademik, RPJP, RPP, serta rencana peralihan yang harus disusun secara terstruktur dan diajukan ke pusat (kementerian),” jelas guru besar Unesa itu.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung transisi ini. “Dibutuhkan niat kolektif dan komitmen yang utuh. Status ini memang membawa keuntungan, termasuk potensi peningkatan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan, tetapi juga memiliki implikasi fiskal, seperti kenaikan beban pajak,” ujarnya.

www.unesa.ac.id
Oleh karena itu, ia menyarankan perlunya strategi mitigatif, misalnya dengan menyiapkan dana cadangan. Rektor Unila, Lusmeilia Afriani mengapresiasi kesediaan Unesa dalam berbagi pengalaman dan menyatakan minat kuat institusinya untuk mengikuti jejak serupa.
Ia menuturkan bahwa Unila telah merancang sejumlah langkah strategis, antara lain pengembangan business center, pemanfaatan aset produktif, serta pendirian rumah sakit dan yayasan pendidikan yang mendukung daya saing kelembagaan.
“Kami telah melakukan dua kali evaluasi internal untuk perubahan status ini. Hanya saja, proses tersebut sempat tertunda karena dinamika kepemimpinan. Saat ini kami sedang melakukan konsolidasi dan penataan ulang arah strategis,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kunjungan ini bukan hanya menjadi ajang studi banding, tetapi juga membuka peluang sinergi konkret ke depan. “Kami berharap kerja sama ini dapat berlanjut dalam bentuk pertukaran dosen, kolaborasi riset, serta pengembangan kapasitas kelembagaan,” tutupnya.[]
***
Reporter: Medina Azzahra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: