
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengambil bagian sebagai pelaksana dan tim Perumusan Kajian Akademik Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik), pada Rabu—Kamis, 25—26 Juni 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya ini mengusung tema “Perumusan Kajian Akademik RUU Sisdiknas: Sebuah Partisipasi Publik yang Bermakna.” Ketua Lamdik, Muchlas Samani mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian diskusi perumusan RUU tersebut yang telah dimulai sejak Februari lalu.
Bahkan, hasil rumusan awal telah ada sejak tahun 2022 dan beberapa di antaranya sudah disampaikan ke Komisi X DPR RI dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen).
“Pada tahun 2022, ISPI dan LAMDIK masih memiliki keterbatasan dalam memberikan masukan. Namun, kini iklim partisipasi publik semakin terbuka,” ucap guru besar Unesa itu.

www.unesa.ac.id
Ia menjelaskan perubahan fundamental yang perlu diakomodasi. Ia menekankan bahwa yang diperlukan bukan lagi sekadar kompetensi, tetapi kapabilitas, yaitu kemampuan untuk beradaptasi.
"Yang dalam bahasa kami kompetensi sudah ketinggalan zaman, maka kita masuk kepada capability. Artinya kemampuan orang untuk beradaptasi. Siapa yang bisa melakukan pendidikan ke depan, dia yang akan menang. Termasuk dalam dunia pekerjaan kita," ucapnya.
Isu krusial lain yang dibahas adalah pendanaan pendidikan. "Isu krusial ke depan memang pendanaan 20% ini, kenyataan kita hanya dapat 10%. Jadi kita memang perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk diatur," tandasnya.
Nantinya, tim hukum dari ISPI akan memberikan masukan kepada Komisi X DPR RI agar anggaran pendidikan benar-benar dialokasikan untuk pendidikan, memerlukan pengaturan khusus dalam norma undang-undang.

www.unesa.ac.id
Senada, Solehuddin selaku Ketua Umum ISPI Pusat menyoroti kondisi UU Sisdiknas yang sudah berusia lebih dari dua dekade, yang mana perubahan teknologi dan perkembangan lainnya menuntut pembaruan signifikan.
"Kami melihat suasana yang sangat positif, suasana yang sangat kondusif, baik dari pihak DPR maupun dari pihak pemerintah, yang membuka diri untuk menerima masukan-masukan dari berbagai pihak," ujarnya.
Mengenai target penyelesaian, Ketua Umum ISPI Pusat berharap RUU ini dapat rampung akhir tahun 2025. "Kalau menurut jadwal yang sudah ada, diharapkan undang-undang ini selesai di tahun ini, berarti kan akhir tahun, sampai Desember," ungkapnya.
Rektor Unesa, Cak Hasan menekankan perlunya penguatan RUU Sisdiknas yang mengakomodasi berbagai kebutuhan pendidikan sekarang dan ke depan.
"Masukan yang dirumuskan ISPI dan Lamdik ini menjadi penguatan RUU Sisdiknas, untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” ucap guru besar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) itu.
Menurutnya, RUU Sisdiknas harus segera ditindaklanjuti, agar kebijakan dan implementasinya relevan dengan tantangan dan kebutuhan pendidikan sekarang dan ke depan. Kegiatan ini dihadiri pakar pendidikan dari sejumlah perguruan tinggi se-Indonesia, termasuk Unesa, baik yang tergabung dalam ISPI maupun Lamdik. []
***
Reporter: Prismacintya (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: