
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Program Studi Magister atau S-2 Pendidikan Seni Budaya dan Prodi Doktor atau S-3 Pendidikan Seni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Pameran Data Sawala dan Produk pameran Metajamu pada 24-25 Juni 2025.
Kegiatan digelar di Gedung T3 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Unesa II Lidah Wetan, Surabaya. Untuk program doktor, kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Analisis Data dan Pengembangan Instrumen yang difokuskan pada upaya percepatan studi mahasiswa melalui diseminasi data awal penelitian disertasi.
Sementara itu, bagi mahasiswa magister, kegiatan ini menjadi ajang penerapan mata kuliah Industri Kreatif yang diampu Djuli Djatiprambudi, dan Indar Sabri, serta MK Kewirausahaan yang dirancang untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dan mengembangkan produk inovatif berbasis seni budaya.

www.unesa.ac.id
Koordinator Prodi S3 Pendidikan Seni Unesa, Setyo Yanuartuti dalam sambutannya menyampaikan, pameran ini merupakan strategi akademik yang mendukung percepatan program doktor agar mahasiswa bisa menyusun kerangka disertasinya sejak dini.
"Ini menjadi upaya promosi program studi sekaligus kontribusi terhadap capaian kinerja institusi," ujarnya
Ia menambahkan bahwa pendekatan berbasis data dalam mata kuliah ini mendorong mahasiswa menyusun fenomena penelitian secara mendalam sejak semster awal, sehingga pada semester berikutnya sudah siap menyusun proposal disertasi.
Untuk program magister, terdapat 5 booth yang ditampilkan yang terdiri dari karya dan produk kreatif mahasiswa, salah satunya adalah Questara, sebuah board game edukatif bertema budaya nusantara, garapan tim mahasiswa; Ikrar Bahastika, Hana Quthrunnada, dan Saffa’ Rabi’atul Adawiyah.

www.unesa.ac.id
“Questara hadir sebagai solusi atas minimnya inovasi media pembelajaran seni budaya di sekolah. Kami berharap ini bisa diterapkan secara luas di dunia pendidikan,” ucap Ikrar Bahastika, ketua tim.
Sementara itu, 11 booth S3 menampilkan berbagai temuan data dan rencana disertasi mereka. Salah satunya riset Budi Dharmawanputra berjudul “Omah Cangkem: Estetika Rasa dan Paradigma Pendidikan Seni Berbasis Budaya Mataraman.”
Penelitian ini berangkat dari konsep musik cangkem yang dipopulerkan oleh Pardiman Djoyonegoro di Yogyakarta, yang kemudian berkembang menjadi kegiatan edukatif berbasis musik tradisional jawa, seperti gamelan.
Ia menambahkan Omah Cangkem tak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga mampu membangkitkan rasa bangga terhadap warisan lokal.
“Fokus saya pada bagaimana seni, dimainkan dengan menggunakan rasa dan bagaimana omah cangkem ini sebagai bagian dari budaya mataraman,” jelasnya.

www.unesa.ac.id
Terdapat pula riset Tri Cahyo Kusmandyoko, yang menghadirkan karya riset bertajuk “Visual Sufisme di Akun Instagram @_zukkk dan Penerapannya Terhadap Pembelajaran Komunitas.”
Penelitiannya mengangkat fenomena interaksi digital di media social melalui karya-karya lukisan sufistik milik Muhammad Marzuki (Zukk) yang dipublikasikan di Instagram. Ia memanfaatkan pendekatan netnografi untuk menelusuri pola komunikasi dan pembelajaran yang terjadi di antara pengikut akun tersebut.
“Saya menyebut mereka komunitas, bukan hanya followers, karena ada keterlibatan emosional dan intelektual di sana, mereka tidak hanya menikmati karya, tetapi juga menafsirkannya, memberi komentar,” jelas Koorprodi S1 Film dan Animasi Unesa itu.

www.unesa.ac.id
Acara pameran Data Sawala dan Produk pameran Metajamu ini secara resmi dibuka Dekan Fakuktas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa, Syafiul Anam, dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi ini.
“Ini adalah bagian dari komitmen FBS untuk mendukung visi Unesa sebagai kampus berbasis kewirausahaan, terutama dalam bidang seni, olahraga, dan disabilitas,” ucapnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, turut diselenggarakan kuliah umum dengan mengangkat topik “Isu Kontemporer dan Arah Baru Pendidikan Seni” yang disampaikan Yudi Sukmayadi, Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sekaligus bertindak sebagai reviewer kegiatan. []
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: