
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Program Studi (Prodi) S-1 Pendidikan Tata Busana, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menggelar fashion show bertajuk "Mahatrakala" di halaman Rektorat Unesa, Kampus II Lidah Wetan, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Kegiatan dihadiri langsung perwakilan UNESCO dan Lembaga Investasi Afrika-Asia Tenggara. Tema yang diusung yaitu “Theatrical Fashion Show" dengan menghadirkan 225 karya busana yang berbagi ke dalam enam studio.
Karya busana 75 desainer muda Unesa yang ditampilkan dalam Annual Fashion Show yang ke-36 ini memadukan kekayaan budaya Mataraman sebagai elemen penting dalam karya.
"Kami ingin menghidupkan wastra bukan hanya sebagai kain, tetapi sebagai media cerita yang bisa menyampaikan pesan budaya secara emosional dan visual,” ucap Inty Nahari, dosen pembimbing.

www.unesa.ac.id
Ia menambahkan, Mahatrakala tidak hanya mengasah kemampuan mahasiswa dalam mendesain dan menata busana, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi yang multidisipliner.
"Mahasiswa tak hanya berperan sebagai desainer, tetapi juga sebagai penata rias, manajer produksi, hingga penata panggung. Proses kreatif yang dijalani selama berbulan-bulan menjadi bagian penting dalam pendidikan di Unesa," ucapnya.
Wakil Rektor IV Unesa, Dwi Cahyo Kartiko menyampaikan bahwa acara ini bukan sekedar panggung busana, juga menjadi ruang peneguhan identitas, keberagaman, dan nilai-nilai budaya sebagai wujud keberanian dalam berekspresi.

www.unesa.ac.id
Semua itu dikemas dalam nuansa lokal yang selaras dengan narasi global. Karya dan acara tersebut merupakan representasi dari kemampuan mahasiswa dalam menjawab tantangan industri kreatif melalui inovasi, inklusivitas, dan keberlanjutan.
“Fashion bukan hanya tentang busana, tetapi bahasa, dan budaya. Bahasa perubahan, bahasa masa depan. Mari terus bergerak, berkarya, dan memberi dampak,” ajaknya saat membuka acara.
Vice President UNESCO WISDP, Jacobus Root menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut yang dinilainya sebagai salah satu pertunjukkan fantastis yang pernah ia saksikan.

www.unesa.ac.id
Ia turut memperlihatkan koleksi batik miliknya, sembari menuturkan bagaimana ia mendapatkan pengetahuan terkait cara pembuatan batik sebelum acara tersebut dimulai.
Ia meyakini bahwa UNESCO akan sangat tertarik untuk mengeksplorasi terkait kolaborasi etnik melalui corak batik sebagai bagian dari warisan budaya.
Ketua Umum Gelar Cipta Karya 2025, Aisyah Febi Alamanda Hurin, menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya kepada seluruh elemen serta partisipan yang telah berkontribusi.
Di bawah naungan Fashionesa, Gelar Cipta Karya menjadi agenda rutin tiap tahunan yang menjadi kebanggaaan tersendiri bagi mahasiswa Prodi S-1 Pendidikan Tata Busana. Sebagai perwakilan mahasiswa di program studi tersebut, ia berharap acara ini dapat memotivasi dan inspirasi dalam berkarya. []
***
Reporter: Medina Azzahra (FBS), dan Septiarafi Gusti Putra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: