
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. BATU—Direktorat Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran (DPTP), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan workshop berteman “Transformasi Pembelajaran dan Sistem Akademik Tahun 2025/2026: Kolaboratif, Adaptif, Berkelanjutan” bertempat di Batu, pada Minggu-Selasa, 10-12 Agustus 2025.
Direktur Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran, Fida Rachmadiarti menjelaskan bahwa kegiatan ini dikemas dalam bentuk offline dengan satu sesi kegiatan hybrid bersama narasumber dari Malaysia. Kegiatan workshop ini bertujuan tidak hanya evaluasi tetapi juga mempersiapkan perkuliahan semester gasal 2025.
“Pada tahun ini kami juga menyusun Student Guide Book untuk PKKMB tidak hanya bagi mahasiswa saja tetapi juga bagi orang tua atau PKKOB (Pengenalan Kehidupan Kampus Orang Tua Mahasiswa Baru)” ungkapnya.

www.unesa.ac.id
PIC kegiatan sekaligus Kasubdit Pembelajaran dan Kurikulum, DPTP Unesa, Muji Sri Prastiwi menjelaskan, kegiatan ini diikuti beberapa peserta dengan beragam output, terdiri atas; 1. Tim MKWK, memiliki output berupa RPS, RTM, Penilaian MKWK, LMS MKWK, Jadwal dan Ploting Dosen MKWK. 2. Tim Layanan Akademik, memiliki output berupa student guide book dan sistem akademik untuk PKKMB 2025.
3. Tim Mobilitas Akademik plus Kurikulum, memiliki output berupa Kurasi Kurikulum dan Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Mobilitas Akademik (MA) di Melisa. Serta 4. Tim International Undergraduate Program (IUP) plus Perangkat MKWK memiliki output berupa RPS, RTM Penilaian, LMS, dan Perangkat MKWK plus praktisi untuk kelas IUP.
Dua narasumber dalam kegiatan Insight Share yakni, Nor’ain binti Abdullah dari Management and Science University Malaysia yang memaparkan terkait “How to Create Interactive And Deep Learning For International Class”.
Ia mengatakan, merancang pengalaman belajar interaktif berarti harus mengubah agar mahasiswa tidak menjadi penerima pasif tetapi peserta aktif, itu kuncinya. Bagaimana caranya? Harus merancang pengalaman interaktif yang membuat siswa terlibat dan mendorong pemahaman lebih mendalam.

www.unesa.ac.id
Nor’ain mencontohkan dengan pertama pembelajaran aktif dengan menerapkan teknik-teknik seperti diskusi kelompok terstruktur, sesi pengajaran teman sebaya, dan jajak pendapat real-time untuk mempromosikan partisipasi aktif. Kedua, dengan memanfaatkan teknologi interaktif, memanfaatkan ruang istirahat untuk kelompok kecil, kerja kelompok, dan kolaboratif.
“Saya ada sebuah kisah sukses, sebuah universitas di Singapura yang berhasil meningkatkan partisipasi mahasiswa sebesar 40% melalui jajak pendapat langsung dan obrolan khusus. Semua ini terjadi berkat dukungan dan strategi-strategi khusu tersebut yang ditawarkan” terangnya.
Pada sesi kedua, Wahono Widodo, guru besar Unesa memaparkan materi terkait “Transformative and Innovative Learning Materials Using PjBL and Chase Method”.
Dalam paparannya, Pakar Bidang Media dan Teknologi Pembelajaran IPA tersebut menitikberatkan pada lima proses Case Based Learning, yaitu, pemilihan dan perancangan kasus, pemberian kasus kepada mahasiswa, identifikasi masalah utama, analisis kasus, dan diskusi dan eksplorasi solusi. []
***
Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: