
Audiensi ini dihadiri Mendiktisaintek, Brian Yuliarto; Wamendiktisaintek, Fauzan; Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono; dan Rektor Unesa Nurhasan atau Cak Hasan, bersama jajarannya.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bertemu dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora terkait penguatan talenta olahraga nasional di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, pada Senin, 26 Mei 2025.
Pertemuan tersebut membahas strategi pengembangan liga olahraga mahasiswa atau National Collegiate Championship Indonesia (NCCI). Mendiktisaintek, Brian Yuliarto menekankan pentingnya menghidupkan kembali kompetisi olahraga mahasiswa secara nasional.
“Harus ada satu event nasional yang prestisius, yang digemari dan membangun adrenalin kompetisi olahraga antar-mahasiswa,” ujarnya.
Menurutnya, The National Collegiate Athletic Association (NCAA) di Amerika Serikat dan Nippon Professional Baseball (NPB) di Jepang, merupakan model penyelenggaraan yang dapat diadaptasi oleh Indonesia.
Rektor Unesa Cak Hasan mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka membahas rencana dan format NCCI, yaitu kompetisi olahraga antar-perguruan tinggi di Indonesia.
NCCI dimaksudkan untuk memperkuat minat-bakat olahraga mahasiswa, meningkatkan prestasi olahraga yang menjadi bagian dari penguatan budaya kampus yang mendukung pengembangan talenta, potensi, dan prestasi olahraga nasional.
“Pak Mendiktisaintek juga mendorong adanya penguatan jalur penerimaan khusus untuk atlet melalui skema jalur talenta olahraga,” ucap Cak Hasan.
Skema penerimaan khusus tersebut salah satunya sudah lama diterapkan di Unesa, yang diharapkan menjadi semangat bersama dalam membuka ruang terhadap talenta olahraga Indonesia.
Turut mendampingi rektor, Wakil Rektor IV Unesa, Dwi Cahyo Kartiko menambahkan bahwa Unesa menerima mahasiswa baru melalui skema jalur prestasi olahraga setiap tahunnya. Skema tersebut dibuka pada jalur penerimaan mandiri universitas.
Selain itu, juga ada jalur prestasi yang diberikan kepada atlet atau mahasiswa yang meraih medali di kompetisi olaharga bergengsi, misalnya peraih medali pekan olahraga nasional atau PON, dan Olimpiade. Atlet tidak hanya kuliah, tetapi juga dapat tawaran beasiswa.
Ada sejumlah atlet yang sukses kuliah di Unesa, sebut saja seperti Rachmat Irianto yang sudah menuntaskan program sarjanannya. Lalu, ada Marselino Ferdinan yang juga menjadi mahasiswa Unesa dalam skema tersebut.
Terkait NCCI, guru besar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) itu menerangkan bahwa kompetisi NCCI berbeda dengan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas).
Format NCCI diproyeksikan dalam bentuk kompetisi perwakilan institusi perguruan tinggi, bukan daerah dengan skema pembiayaan yang efisien, terbuka untuk partisipasi masyarakat dan kampus non-unggulan, dan di bawah koordinasi langsung kementerian. [Tim Humas Unesa]
Share It On: